Ortegaza Gangster

I'm devil from deep hell....! Keep out from me...?



The Real Jihad
Jihad itu :
- Bisa Menjauhkan diri dari korupsi, sekecil apapun, meskipun ada resiko dikeluarkan diturunkan jabatan or dijauhkan dari teman2 kita. Kenapa korupsi di Indo ga beres2? Karena atasan n bawahan sama2 ga kuat iman-nya, akhirnya ikut2an korupsi. Bahkan kabarnya mentri Agama pun pernah kena kasus korupsi.
- Pantang menyerah, maksudnya dijaman yg segala susah ini jangan sampe putus harapan trus nyopet, ngrampok, or bunuh diri. Gw punya temen SMA yg dulu nya tajir berat karena kena resesi sekarang dia jadi supir angkot, sampe mewek2 curhat ke gw karena udah ga sanggup mikirin biaya hidup buat keluarganya lagi ( bokap nya udah meninggal ). Saran gw simple aja waktu itu, shalat lima waktu tepat waktu, Alhamdulillah dia skrg jadi juragan angkot.

- SELALU menyisihkan income yg Allah telah berikan kepada kita.
Tukang nasi goreng langganan gw selalu menyisihkan 30% (Bukan 10%, tapi 30 % !) income nya di sebuah kaleng untuk tiap Jumat dimasukin ke kotak amal nya. Padahal dia baju nya udah lusuh, sendal jepit nya pun udah tambal sulam, tapi dia selalu bilang kalo masih ada orang2 yang ga seberuntung dia, bisa makan tiap hari. Get the point? ini dari tukang nasi goreng lho …
- Be a good muslim. Maksudnya JADILAH Contoh/Teladan dalam masyarakat/komunitas. Contoh : Udah satu tahun temen kerja gw brangkat ke Amrik (Texas) untuk masalah kerjaan, Sebenernya dia masih kehitung Islam KTP, tp mungkin ini pertama kalinya dia hidup sendiri (dinegara yg beda pula), dia jadi lebih sering Ibadah.
Ga ada angin ga ada ujan, tiba2 2 relasi kerja nya sangat tertarik ketika ngeliat temen gw itu saat melakukan shalat. Semakin kesini mereka pun semakin tertarik dgn Islam dan penasaran, akhirnya 22nya menjadi Muallaf. Kebayang ga berapa besar pahala yang dia dapetin dari me-muallaf-kan 2 orang tersebut ? gak pake Bom2an lho …
Sebenernya masih banyak cerita dari temen2 or relasi2 gw yang berhubungan dengan ‘Jihad’ versi mereka. Dan gw lebih dan sangat menghargai jihad versi mereka yg gw 10000000000000000% yakin derajat mereka di mata Allah SWT, SANGAT tinggi dan gw beruntung bisa dapet inspirasi dan pelajaran yg sangat berharga dari kisah2 mereka. They Are The Real JIHADIST !
Ditujukan kepada yang hobi mengancurkan hati ibunya dengan cara meledakkan dirinya sendiri demi tujuan Surga, sedangkan SURGA BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU.

11 Tips to Call of Malaikat at Home 


Tak seorang muslimpun yang tidak menginginkan rumah mereka senantiasa dihadiri oleh para malaikat Allah dan dijauhkan dari syetan. Sebab kehadiran mereka di rumah mereka akan melahirkan aura ketenteraman dan kesejukan dan kedamaian ruhani yang mengalir di rumah itu. Kehadiran mereka akan membuat rumah kita laksana surga.
Diantara para malaikat itu ada yang sengaja keliling untuk menebarkan rahmat dan kedamaian di tengah manusia sebagaimana syetan berkeliling untuk menebarkan kejahatan di tengah mereka.
Lalu rumah mana saja yang akan dihadiri para malaikat itu?
Diantaranya adalah :
1. Rumah yang diliputi dzikir kepada Allah yang di dalamnya ada ruku dan sujud
2. Rumah yang senantiasa bersih
3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janji
4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim
5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal
6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
7. Rumah yang senantiasa ada tilawah Al-Quran
8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu
9. Rumah yang penghuninya ada isteri solehah
10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram
11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana’ah, dermawan pemaaf yang
senantiasa bersih lahir batin dan para penghuninya makan tidak terlalu banyak
Dengan membaca Al-Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi kuburan walaupun penghuninya masih bernyawa.
Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR. Tirmidzi).
Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau busuk di rumah itu.
Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]
Heart Illness
Al-Imam Ibnu Abil 'Izzi

Pengantar:
Untuk sedikit menambah pengetahuan kita tentang penyakit hati, berikut ini akan saya kutipkan risalah dari buku "Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah..." karya Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunaimi. Akan tetapi, barangkali risalah itu sendiri lebih tepat disebut karya Al-Imam Ibnu Abil 'Izzi, karena beliaulah yang menulisnya sebagai syarh (penjelasan) dari kitab Aqidah yang disusun oleh Imam Ath-Thahawi yang dikenal dengan kitab "Aqidah Thahawiyah". Sedang Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunami adalah yang melakukan tahdzib (penataan ulang). Semoga bermanfaat.

Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Al-An'am : 122)
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Dua Bentuk Penyakit Hati:
Penyakit hati itu ada dua macam: Penyakit syahwat dan penyakit syubhat. Keduanya tersebut dalam Al-Qur'an.
Allah berfirman, artinya:
"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (melembut-lembutkan bicara) sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. " (Al-Ahzab:32)
Ini yang disebut penyakit syahwat.
Allah juga berfirman, artinya:
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya..." (Al-Baqarah : 10)
Allah juga berfirman, artinya:
"Dan adapun orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada)." (At-Taubah : 125)
Penyakit di sini adalah penyakit syubhat. Penyakit ini lebih parah daripada penyakit syahwat. Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh, bila syahwatnya sudah terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak akan dapat sembuh, kalau Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan rahmat-Nya.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab (munculnya) penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidak mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil. "Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati." *). Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinanketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada teman, dan takut sendirian. dan
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
"Katakanlah: "Al-qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh."
(Fushshilat : 44)
Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur'an cara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.
*) [Penggalan akhir bait sya'ir Al-Mutanabbi, yang mana penggalan awalnya adalah: "Orang yang hina, akan mudah mendapat kehinaan"]
Dikutip dari: Abdul Akhir Hammad Alghunaimi, "Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah Dasar-dasar 'Aqidah Menurut Ulama Salaf", penerjemah: Abu Umar Basyir Al-Medani, Pustaka At-Tibyan, buku 2, Cetakan I, 2000, hal 264-266.

Remember of Death


MENGINGAT KEMATIAN


Manusia dalam bahaya

Sesungguhnya manusia senantiasa berada dalam keadaan rawan. Karena kematian senantiasa mengancamnya dari segala arah, bahkan kenyataannnya setiap detik ada orang yang meninggal. Baik karena bencana seperti banjir, longsor, gempa, atau karena konflik, kecelakaan, kejahatan, penyakit dan wabah, bahkan banyak di antara kita yang sehat wal'afiat, jauh dari wilayah konflik dan bencana serta hidup dengan aman sejahtera, namun mendadak meninggal.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, pasal hadits-hadits para nabi, bab kematian Nabi Musa u , dari Abu Hurairah t : " Malaikat maut diutus kepada Nabi Musa (dengan menyerupai manusia) membawa kabar kematian. Maka Nabi Musa menampar mukanya tepat pada matanya. Lalu malaikatpun kembali kepada Allah dan berkata: ya Robbi Engkau telah mengutusku kepada orang yang tidak menginginkan kematian. Allah menjawab: baiklah katakan pada Musa agar meletakan tangannya pada tubuh sapi dan katakan bahwa usianya akan ditambah sebanyak bulu sapi yang tertutup oleh telapak tangannya itu, 1 helai sama dengan 1 tahun. Seteleh pesan itu disampaikan Nabi Musa u berkata: ya Robbi setelah itu apa? Allah I menjawab: "setelah itu adalah kematian". Akhirnya Nabi Musapun berkata: kalau demikian halnya matikanlah saya sekarang".

Jadi masalahnya bukan bagaimana caranya kita menghindari kematian itu. Karena kematian itu pasti datang, baik ditunggu ataupun dilupakan, baik dalam keadaan genting ataupun aman, dalam keadaan senang atau sedih. Tapi masalahnya adalah bagaimana keadaan kita ketika kita sudah masuk ke alam barzakh (kubur) kemudian masuk ke alam Akhirat. Apakah kita akan masuk ke dalam golongan orang-orang mu'min atau sebaliknya masuk ke dalam golongan orang-orang berdosa dan kafir.

Dari Barra bin Azib (t), bahwa Rasulullah e bersabda dalam hadits yang panjang:

" Sesungguhnya hamba yang mu'min jika sudah dalam detik-detik meninggalkan dunia menuju Akherat, ia akan didatangi oleh serombongan Malaikat yang banyaknya sejauh mata memandang, wajah mereka bersinar laksana matahari, mereka membawa kain kafan dari Surga yang amat wangi. Lalu turunlah malaikat maut untuk mencabut ruhnya. Lalu dikeluarkanlah ruh itu dengan amat mudah seperti mengeluarkan setetes air dari mulut teko. Kemudian para malaikat pun segera mengambil ruh itu dan meletakkannya di atas kain kafan, maka tersebarlah aroma wewangian yang luar biasa. Lalu rombonganpun membawa ruh itu ke atas langit sampai bertemu dengan Allah I. Setiap malaikat langit yang berpapasan bertanya kepada mereka: Ruh siapakah gerangan yang harum ini? rombonganpun menjawab: ini adalah ruh fulan bin fulan dengan menyebut nama panggilannya yang paling bagus ketika ia di dunia. Lalu seluruh malaikat langitpun ikut mengiring ruh yang baik ini sampai bertemu dengan Rabbul Izzah. Ketika sampai, Allah I berfirman: tulislah hambaku ini ke dalam golongan orang-orang yang tinggal di Surga 'Illiyyin" (surga yang tinggi). Lalu rombongan-pun kembali ke bumi dan memasukan kembali ruh itu ke dalam jasadnya ketika ia sudah berada di lubang lahad …...

Adapun hamba yang kafir saat kematiannya tiba, datanglah rombongan malaikat yang bermuka hitam, banyaknya sejauh mata memandang, mereka membawa kain lap kumal dan berbau busuk. Lalu turunlah malaikat maut, mengumpulkan nyawanya dari seluruh anggota tubuh, lalu keluar dengan menarik ruhnya sekaligus seperti mencabut kawat berduri dari kapas yang basah,. Maka rombongan malaikatpun dengan kasar meletakan ruh itu ke atas kain busuk tadi sehingga tersebarlah bau busuk yang menyengat. Lalu rombonganpun membawa ruh tersebut ke atas langit. Setiap kali berpapasan dengan malaikat, malaikat itu menghindar sambil bertanya: ruh siapakah gerangan yang amat bau ini ? rombongan pun menjawab : ini adalah ruh si fulan bin fulan dengan menyebut namanya yang paling jelek waktu di dunia .Ketika sampai di langit pertama pintu pun di ketuk, namun malang malaikat penjaga langit tidak mengizinkannya untuk menghadap Rabbul Izzah.
Lalu Rasululah membaca ayat:

"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan berlaku sombong terhadapnya tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak akan masuk Syurga hingga seekor unta dapat melewati lubang jarum, dan demikianlah kami membalas orang-orang jahat" . (Surat Al-A'rof:40)
Maka rombonganpun melemparkan ruh itu dan menghempaskannya ke bawah dengan sekeras-kerasnya. Lalu Rasulullah membaca Firman Allah :""Dan barang siapa yang menyekutukan Allah maka sesungguhnya itu seperti dilemparkan dari atas langit sehingga disambar burung atau diterbangkan angin ke tempat yang dalam".(Surat Al-Haj:31). (Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Demikianlah perjalanan ruh setiap anak manusia setelah kematiannya. Hanya ada dua kemungkinan, menjadi ruh yang baik atau sebaliknya menjadi ruh yang buruk. Dan bagi orang yang mu'min kematian adalah merupakan 'bel istirahat' dari kepenatan kehidupan dunia. Sekarang ia beristirahat di alam barzah yang luas terbentang menunggu Hari Kiamat dengan tidur pulas sehingga tidak merasakan kejemuan menunggu.

Sementara ruh bagi orang yang kafir dan banyak dosa , maka kematiannya merupakan bagaikan 'sirine kebakaran'. Ia akan memulai hari-harinya dengan kesibukan-kesibukan menghadapi siksa Allah yang tidak pernah ada hentinya. Firman Allah I :

"Kepada mereka dinampakkan api Neraka setiap pagi dan petang. Dan pada hari Kiamat (diperintahkan kepada Malaikat): masukanlah Fir'aun dan pengikutnya ke dalam azab yang sangat keras". (Surat Al-Mu'min:46)
Mengingat Mati adalah obat mujarab

Banyaknya problema kehidupan yang kita hadapi, dan menumpuknya kewajiban yang kita pikul - sehingga seorang muslim merasakan benar apa yang dikatakan oleh seorang juru da'wah bahwa kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia - Tentu akan membuat lelah fisik, penat pemikiran dan ruhiyah. Sehingga banyak yang merindukan adanya hari ke delapan dan ke sembilan.
Seseorang datang kepada Umar bin Khattab t lalu mengatakan: "tidakkah tuan beristirahat sejenak dari pekerjaan ini". Beliau menjawab: bukan di sini tempat beristirahat, tapi tempat istirahat kita adalah di Akhirat".
Tidak ada yang lebih ampuh nasehatnya daripada nasehat yang diberikan jenazah dan batu nisan, oleh karenanya menghadirkan gambaran keadaan kita ketika maut menjelang adalah perbuatan yang sangat utama bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya. Wallahu A'lam Bishshawab

Mystery of Hajar Aswad Stone 


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
Sumber : http://www.supermance.com/misteri-batu-hajar-aswad/

Moslem Soldier in America Army 


Meet Kolonel Douglas Burpee, seorang perwira angkatan laut Amerika Serikat yang telah 23 tahun menjalankan profesinya di bidang militer, Kolonel Burpee baru-baru ini kembali dari tugas nya dari Afghanistan.
“Semua orang sudah mengetahui bahwa saya adalah seorang Muslim,” ujarnya, ketika saya melakukan kewajiban saya sebagai seorang prajurit, saya selalu memakai kalung dengan kalimat dari Al-Qur’an. Dia berkata. “Saya hanya mencoba untuk bisa memberi contoh yang baik berdasarkan apa yang saya percayai…saya bisa menjadi seorang prajurit dan seorang Muslim pada saat yang bersamaan. Saya tidak mempunyai masalah dengan itu.”
Berdasarkan data dari Departmen Pertahanan Amerika Serikat. Dari 1,4 juta prajurit di militer Amerika, diperkirakan ada sekitar 3.700 yang beragama Islam ( Muslim ).
Perjalanan Kolonel Burpee menemukan cahaya Islam sangatlah unik, dia menjadi seeorang muallaf ketika umurnya 19 tahun dengan alasan yang ’sangat amerika’ : “Saya bertemu dengan seorang gadis cantik” - Seorang wanita bernama Hala yang merupakan seorang mahasiswa Southern California University. Tiga tahun kemudian dia diterima di sokolah ‘Officers Candidates School’ di Quantico. Sekarang dia dan Hala mempunyai 5 orang anak dan tinggal di Glendale, Calif.
Kolonel Burpee sangatlah tersinggung pada ulah para teroris yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah lalu mengatasnamakan agama. “Perang ini adalah perang terhadap teror, bukan Islam. Perang ini adalah perang menghadapi para kriminal yang memakai kedok agama agar publik mempunyai simpati pada mereka, tetapi kenyataannya adalah perbuatan mereka sama saja dengan ulah para mafia. Mereka hanyalah para pelaku kriminal biasa, dengan banyak catatan kriminal … sangatlah membanggakan bagi saya untuk menggunakan keahlian yang saya telah dapatkan untuk melawan orang-orang yang berusaha membunuh kita dan yang mencoba memberikan gambaran / interpretasi yang salah mengenai agama yang saya anut / percayai.”
Mengenai keterlibatannya dalam perang di Irak, dia berujar, “Kami disini bukan untuk memerangi Islam, tetapi untuk menyebarkan demokrasi. Saya merasa sangat malu untuk orang-orang seperti Osama Bin Laden yang memakai kedok agama dan jihad. Melawan orang yang mencoba menolong anda bukanlah jihad, dan saya percaya kami telah menolong banyak orang di Irak. Saya pribadi telah menolong lebih banyak orang di Irak dibandingkan dengan yang pernah saya tolong sebagai seorang prajurit”.
Keluarga saya pertama kali datang kesini beberapa puluh tahun yang lalu, dan mereka sangat tertekan di negaranya lalu datang ke Amerika karena di negara ini mengizinkan mereka untuk menjalani agama yang mereka percayai dan hidup dalam kebebasan. Itulah alasan yang sama bagi para Muslim dari luar Amerika yang telah datang ke Amerika.
sumber : http://www.supermance.com/prajurit-muslim-dalam-pasukan-amerika

Destination of Human Development 

Kumpulan Artikel Islami
Tujuan Manusia Diciptakan
>> Pertanyaan :
Apa tujuan penciptaan manusia?
>> Jawaban :
Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya ingin meng-ingatkan pada kaidahumum tentang apa yang diciptakan Allah Ta'ala dan apa yangdisyariatkan-Nya. Kaidah ini diambil dari firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. [Yusuf:83], dan firman-Nya:
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. [Al-Ahzab:1] serta ayat-ayat lainnya yang menunjukkan tentang pene-tapan hikmahAllah Ta'ala pada apa yang diciptakan-Nya dan apa yangdisyariatkan-Nya, yaitu ketentuan-ketentuan-Nya dalam penciptaan dansyariat. Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang diciptakan AllahTa'ala kecuali ada hikmahnya, baik itu dalam hal mengadakannya ataupunmeniadakannya, dan tidak ada sesuatu pun yang disyariatkan AllahTa'ala kecuali untuk suatu hikmah, baik itu yang diwajibkan, atau yangdiha-ramkan ataupun yang dibolehkan.
Namun kadang-kadang hikmah-hikmah yang tercakup dalam hikmahpenciptaan dan pensyariatan itu kita ketahui, kadang pula tidak kitaketahui dan ada pula yang hanya diketahui oleh sebagian orang sajasesuai dengan ilmu dan pemahaman yang diberikan Allah Ta'ala kepadamereka. Demikianlah, maka kami katakan; bahwa sesungguh-nya AllahTa'ala menciptakan jin dan manusia untuk suatu hikmah yang agung dantujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah [menghamba] kepada-Nya,sebagaimana firman-Nya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah-Ku. [Adz-Dzariyat: 56].
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamusecara main-main [saja], dan bahwa kamu tidak akan dikembali-kankepada Kami[Al-Mukminun: 115].
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpapertanggungjawaban][Al-Qiyamah: 36].
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Ta'alamempunyai hikmah yang agung dalam penciptaan jin dan manusia, yaituuntuk beribadah kepada-Nya.
Ibadah adalah tunduk dan patuh kepada Allah Ta'ala dengan penuhkecintaan dan pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya danmenjauhi larangan-larangan-Nya sesuai dengan tuntunan yang ditetapkandalam syariat-syariat-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah denganmemurnikan ketaatan kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus.[Al-Bayyinah: 5].
Jadi, itulah hikmah penciptaan jin dan manusia. Dan berdasarkan ini,maka barangsiapa yang membelakangi Rabbnya dan enggan beriba-dahkepada-Nya, berarti ia telah mencampakkan hikmah penciptaan para hamba,dan perbuatannya itu berarti persaksiannya bahwa Allah Ta'ala telahmenciptakan makhluk dengan sia-sia, kendati hal itu tidakdinyata-kannya, namun telah menunjukkan keangkuhan dan kesombongannyauntuk taat kepada Rabbnya.
Artikel Tujuan Manusia Diciptakan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Tujuan Manusia Diciptakan.

Mystery ( Adam ) of First Human 

Perdebatan akan asal-usul manusia atau bahkan kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini masih menjadi tanda tanya besar dan diskusi panjang yang tiada habisnya. Beberapa teori ilmiah telah mencoba untuk menjawab itu semua.
Akan tetapi terus mengalami keraguan dan kesangsian setelah diuji seiring perubahan waktu yang menjadikannya tidak dapat diterima lagi. Salah satunya adalah teori evolusi yang ditelorkan oleh Darwin. Konsep kehidupan yang, menurutnya, berawal dari satu spesies hingga memunculkan beragam makluk hidup seperti sekarang ini. Termasuk adanya manusia sebagai makluk yang paling cerdik.
Disisi lain, sejarah penciptaan manusia sebenarnya telah melegenda. Berawal dari satu manusia laki-laki dan satu manusia perempuan yaitu dan Hawa. Sebagaimana diinfomasikan oleh dogma agama-agama besar (Yahudi, Nasrani dan Islam). Hingga pada abad ini telah melahirkan (memunculkan) lebih dari 6 miliar manusia. Tersebar di segala penjuru dunia. Dari cerita ini, banyak manusia yang percaya begitu saja, walaupun memang ada hal-hal yang sedikit tidak masuk akal. Penjelasan singkat dan ringkas yang dianggap cukup dan tidak adanya kekritisan umat dalam beragama.
Diantaranya ialah bahwa diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat yang dibentuk semisal sebuah boneka. Kemudian ditiupkan kepadanya ruh. Maka jadilah manusia dewasa yang hidup seketika itu juga. Selanjutnya di tempatkan di dalam surga. Tapi merasa kesepian karena hanya seorang diri. Maka Tuhan pun menjadikan calon istrinya – Hawa. Caranya, Tuhan mengambil salah satu tulang rusuk . Dari tulang rusuk itulah kemudian tercipta Hawa sebagai manusia dewasa yang hidup.
Tak heran, cerita akan hal itu semua bertebaran dengan sangat bebas dan beragama. Mulai dari yang bersifat doktrin, tafsir, dongeng, legenda hingga pada penelusuran yang bersifat ilmiah. Dibandingkan dengan berbagai makhluk lainnya, manusia memang sangat istimewa. Manusia yang benar-benar menjadi aktor utama dalam kehidupan di jagat raya ini. Pemimpin kolektif atas segala fasilitas kehidupan yang telah tersedia secara ajaib di planet yang sangat istimewa pula ini.
Dalam serial diskusi tasawwuf modern kali ini, Agus Mustafa kembali mengahadirkan buku yang sangat (selalu) kontrovesial. Tidak main-main, beliau memberikan nama judul bukunya dengan “Ternyata Dilahirkan”. Menjadikan simpang siur pemahaman tentang penciptaan meskipun sama-sama bersumber pada Al-Qur’an (kita suci umat Islam). Menurut penulis buku ini, kebanyakan umat Islam tidak mengambil ayat-ayat Al-Qur’an secara utuh dan holistik yang akhirnya memunculkan pemahaman yang sepotong-potong.
Pembahasan di dalam buku ini, Agus Mustafa, mengajak seluruh pembaca untuk kembali membuka tirai gelap proses penciptaan dan Hawa yang juga tertuang dalam Al-Qur’an. Dengan harapan tidak bersikap apriori terlebih dahulu terhadap sudut pandang baru (”negatif”) dalam memahami hal ini. Pemahaman akan Al-Qur’an yang kebenarannya tidak diragukan lagi seraya dibuktikan pula dengan penemuan-penemuan ilmiah termuktahir yang selama ini justru diperoleh oleh ilmuwan-ilmuwan non-muslim.
Tidak dapat terelakkan lagi memang, perdebatan sengit seputar asal-usul kehidupan makhluk hidup tidak akan pernah padam sepanjang sejarah manusia masih terus berlangsung. Akan tetapi setidaknya akan terus hanya terdapat dua kelompok besar dalam hal ini. Pertama adalah kelompok agamawan dan yang kedua adalah kelompok ilmuwan. Pada masing-masing kelompok juga tentunya terbagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Dikalangan umat Islam sendiri misalnya, juga masih belum ada kesepakatan tentang hal ini. Secara umum, kebanyakan umat Islam memiliki pandangan bahwa Allah menciptakan manusia pertama dari tanah dengan mengucapkan “kun“. Maka seketika itu pula terciptalah . Sedangkan Hawa (istrinya) diciptakan dari tulang rusuk dari dirinya yang kemudian diucapkan pula oleh Allah “kun“.
Padahal, hasil penelusuran penulis buku ini, Al-Qur’an tidak pernah menyebut bahwa sebagai manusia pertama dan Hawa manusia kedua yang diciptakan setelah . Banyak ayat dalam Al-Qur’an jutsru memberi indikasi kuat bahwa dan Hawa adalah salah satu dari sekian banyak species manusia yang telah ada pada waktu itu. Misalnya dalam QS. Al-A’Raaf (7) ayat 10-11. begitu pula dalam QS. Ali Imran (3) ayat 33 dan masih banyak lagi dalam beberapa ayat-ayat lainnya.
Dari sini, sesungguhnya para pembaca kembali digugah kekritisannya dan juga dituntut untuk terus mendiskusikan akan asal usul pencipataan manusia sebagaimana Al-Qur’an telah memberikan “sinyal-sinyal” yang tentunya menjadikan penasaran berat. Dan yang menarik, perkembangan ilmu pengetahuan manusia semakin lama semakin mendekati “tirai pembatas” kaburnya sejarah manusia itu sendiri.
Sebagaimana sejarah penciptaan manusia sendiri ternyata telah terekam dalam DNA sebagai penyusun genetikanya. Dari sanalah misteri penciptaan “manusia pertama” akan mulai terbongkar kembali. Dengan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak ada keranguan didalamnya serta dukungan hasil penelitian ilmiah termuktahir, manusia bakal bertemu dengan sebuah surprise tentang sejarah “drama superkolosal” di planet biru ini.
*) Ahmad Makki HasanMahasiswa Program Pascasarjana UIN Malang, Alumni PP. Zainul Hasan Genggong - Probolinggo
SUMBER: http://www.penulislepas.com/v2/?p=684
10 Days Prior of Superiority Dzulhijah Month
Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
"Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzul Hijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".
Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
"Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".
MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN
1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
Artinya :
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".
2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebagiannya, terutama pada hari Arafah
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :
Artinya :
"Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".
3. Takbir dan Dzikir pada Hari-hari Tersebut
Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
Artinya :
".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...".
(Al-Hajj : 28).
Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzul Hijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma.
Artinya :
"Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". (Hadits Riwayat Ahmad).
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhum keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu"
Artinya :
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".
Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah.
Artinya :
"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...".
(Al-Baqarah : 185)
Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.
Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.
4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa
Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.
Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya :
"Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya" (Hadits Muttafaq 'Alaihi).
5. Banyak Beramal Shalih
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.
6. Disyariatkan pada Hari-hari itu Takbir Muthlaq
Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.
7. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Artinya :
"Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". (Muttafaq 'Alaihi).
8. Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi orang yang hendak Berkurban
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya :
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Dalam riwayat lain : "Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban".
Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.
Firman Allah.
Artinya :
" ..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...".
(Al-Baqarah : 196)
Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.
9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mendengarkan Khutbahnya
Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.
10. Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas
Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.
Which out of Human from Islam 
Allah telah mewajibkan bagi seluruh hambanya untuk masuk ke dalam Islam dan berpegang teguh dengan ajaran-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang menyimpang darinya. Ia juga telah mengutus Muhammad untuk berdakwah terhadap hal tersebut, dan juga telah mengabarkan bahwa barang siapa yang mengikutinya maka dia telah mendapatkan hidayah, namun barang siapa yang menolak dakwahnya maka ia telah tersesat. Dan Allah telah memperingatkan dalam banyak ayat-ayat Al-qur'an tentang hal-hal yang menyebabkan segala jenis kesyirikan, kemurtadan dan kekafiran.
Para ulama telah menerangkan dan membahas hukum seorang muslim yang murtad dari agamanya dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab yang membatalkan keislamannya, yang menyebabkan darah dan hartanya menjadi halal dan Ia dinyatakan keluar dari Islam. Namun yang lebih berbahaya dan sering terjadi adalah 10 hal yang dapat membatalkan keislaman yang disebutkan oleh Syeik Muhammad Bin Abdul Wahab serta ulama lainnya. Dan saya akan menjelaskan secara singkat akan hal ini, agar kita berhati-hati dan mengingatkan orang lain dengn harapan agar kita selamat dari hal-hal tersebut.
  1. Syirik dalam beribadah kepada Allah. Firman Allah,



    "sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang di kehendaki-Nya." (an Nisa': 116).
    "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan padanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seseorang penolongpun." (Al Maidah: 72).
Termasuk dalam poin ini adalah berdo'a kepada orang yang sudah mati dan minta bantuan kepada mereka atau bernadzar dan berkurban untuk mereka.
  1. Menjadikan sesuatu sebagai perantara dengan Allah dimana seseorang berdo'a dan meminta syafaat serta bertawakal kepada sesuatu tersebut, orang yang berbuat hal seperti ini telah kafir secara ijma'.
  2. Siapa yang tidak mengafirkan orang-orang musrik atau meragukan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka. Maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir.
  3. Siapa yang meyakini bahwa petunjuk selain Rasulullah saw lebih sempurna dari petunjuk beliau, atau meyakini bahwa hukum selain hukum beliau lebih baik dari selain hukumnya, seperti orang-orang yang lebih mengutamakan hukum thagut dari hukum Allah, maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir.
  4. Siapa yang membenci sebagian dari ajaran Rasulullah, meskipun ia tetap mengamalkannya, maka ia telah kafir. Berdasarkan firman Allah,



    "yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka."
  5. Siapa yang memperolok-olok salah satu ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Atau memperolok-olok pahala dan siksaan yang diperoleh maka ia juga kafir. Dan dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah,



    "Katakanlah wahai (Muhammad), 'Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?' tidak usah kalian minta ma'af, karena kalian kafir sesudah beriman." (At Taubah: 65-66)
  6. Perbuatan sihir dengan segala bentuknya. Maka barang siapa yang melakukan perbuatan ini dan meridhainya, maka ia telah kafir. Sebagaimana firman Allah,



    "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan syihir). Mereka mengajarkan syihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kalian kafir'. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudlarat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudlarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnyaa mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah keuntungan baginya diakhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (Al Baqoroh: 102)
  7. Mendukung dan membantu orang-orang musrik untuk mencelakakan kaum muslimin. Hal ini dilandasi oleh firman Allah,



    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (kalian), sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kalian mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim."
    (Al Maidah: 51)
  8. Orang yang meyakini bahwa ada golongan manusia tertentu yang dibolehkan keluar dari syari'ah Muhammad. Maka orang yang meyakini hal ini telah kafir, berdasarkan firman Allah,



    "Di antara ahli kitab ada orang yang jika kalian mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepada kalian dan diantara mereka ada orang yang jika kalian mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepada kalian, kecuali jika kalian selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan, 'tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.' Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui." (Al Imran: 75)
  9. Berpaling dari agama Allah dengan wujud tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya. Didasarkan pada firman Allah,



    "Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat tuhan-Nya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (As Sajdah: 32).
Dan tidak ada perbedaan antara pelaku-pelaku sepuluh hal tersebut diatas, baik ia dalam keadaan main-main, bersungguh-sungguh, atau karena takut ketika melakukannya -kecuali orang yang dipaksa untuk melakukannya-. Semuanya adalah bahaya yang sangat besar dan sangat sering terjadi. Maka hendaknya setiap muslim dapat menghindarinya dan selalu menghawatirkan dirinya dari hal-hal tersebut. Kita kemudian berlindung kepada Allah dari segala sesuatu yang dapat mendatangkan kemurkaan dan adzabnya yang sangat pedih. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah atas manusia terbaik, Muhammad serta atas para kerabat dan sahabatnya.
Signs End of World by Islam Version
Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”.
Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”.

H.R Muslimi
Keterangan:
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
  1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
  2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
  3. Dabbah-Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
  4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
  5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
  6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
  7. Gempa bumi di Timur.. Bisa jadi ini mengacu kepada gempa di China, Tsunami di Aceh.
  8. Gempa bumi di Barat. Bisa jadi ini akan terjadi di daerah Mexico, Argentina, Brazilia dan negara-negara Amerika Latin
  9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.. Kemungkinan kasus longsor di Mesir sebagai pembukanya.
  10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. (Apa ini bahaya Nuklir?)
Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.
Cigarette Law of Version Islam
 HUKUM ROKOK
Rokok terbukti mengandung berbagai-bagai jenis bahan kimia berbahaya, diantaranya ialah nikotin. Menurut pakar atau ahli kimia, telah jelas dibuktikan bahwa nikotin yang terdapat dalam setiap batang rokok atau pada daun tembakau adalah ternyata sejenis kimia memabukkan yang diistilahkan sebagai candu.
Dalam syara pula, setiap yang memabukkan apabila dimakan, diminum, dihisap atau disuntik pada seseorang maka ia di kategorikan sebagai candu atau dadah kerana pengertian atau istilah candu adalah suatu bahan yang telah dikenal pasti bisa memabukkan atau mengandung elemen yang bisa memabukkan. Dalam mengklasifikasikan hukum candu atau bahan yang memabukkan, jumhur ulama fikah yang berpegang kepada syara (al-Quran dan al- Hadith) sepakat menghukumkan atau memfatwakannya sebagai benda "Haram untuk dimakan atau diminum malah wajib dijauhi atau ditinggalkan". Pengharaman ini adalah jelas dengan berpandukan kepada hujah-hujah atau nas-nas dari syara sebagaimana yang berikut ini: "Setiap yang memabukkan itu adalah haram" H/R Muslim.
Hadith ini dengan jelas menegaskan bahawa setiap apa sahaja yang memabukkan adalah dihukum haram. Kalimah kullu (ßõáøõ)di dalam hadith ini bererti "setiap" yang memberi maksud pada umumnya, semua jenis benda atau apa saja benda yang memabukkan adalah haram hukumnya. Hadith ini dikuatkan lagi dengan hadith di bawah ini: "Setiap sesuatu yang memabukkan maka bahan tersebut itu adalah haram". H/R al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud.
Hadith di atas ini pula telah menyatakan dengan cukup terang dan jelas bahwa setiap apa saja yang bisa memabukkan adalah dihukum haram. Pada hadith ini juga Nabi Muhammad s.a.w menggunakan kalimah kullu (ßõáøõ) iaitu "Setiap apa saja", sama ada berbentuk cair, padat, debu (serbuk) atau gas.
Mungkin ada yang menolak kenyataan atau nas di atas ini kerana beralasan atau menyangka bahwa rokok itu hukumnya hanya makruh, bukan haram sebab rokok tidak memabukkan. Mungkin juga mereka menyangka rokok tidak mengandung candu dan kalau adapun kandungan candu dalam rokok hanya sedikit. Begitu juga dengan alasan yang lain, "menghisap sebatang rokok tidak terasa memabukkan langsung". Andaikan, alasan atau sangkaan seperti ini boleh diselesaikan dengan berpandukan kepada hadith di bawah ini: "Apa saja yang pada banyaknya memabukkan, maka pada sedikitnya juga adalah haram". H/R Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah.
Kalaulah meneguk segelas arak hukumnya haram kerana ia benda yang memabukkan, maka walaupun setetes arak juga hukum pengharamannya tetap sama dengan segelas arak. Begitu juga dengan seketul candu atau sebungkus serbuk dadah yang dihukum haram. Secebis candu atau secubit serbuk dadah yang sedikit juga telah disepakati oleh sekalian ulama Islam dengan memutuskan hukumnya sebagai benda yang dihukumkan haram untuk dimakan, diminum, dihisap (disedut) atau disuntik pada tubuh seseorang jika tanpa ada sebab tertentu yang memaksakan atau keperluan yang terdesak seperti darurat kerana rawatan dalam kecemasan. Begitulah hukum candu yang terdapat di dalam sebatang rokok, walaupun sedikit ia tetap haram kerana dihisap tanpa adanya sebab-sebab yang memaksa dan terpaksa.
Di dalam sepotong hadith sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad s.a.w telah mengkategorikan setiap yang memabukkan itu sebagai sama hukumnya dengan hukum arak. Seorang yang benar-benar beriman dengan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w tentulah meyakini bahawa tidak seorangpun yang layak untuk menentukan hukum halal atau haramnya sesuatu perkara dan benda kecuali Allah dan RasulNya. Tidak seorangpun berhak atau telah diberi kuasa untuk merubah hukum yang telah ditetapkan oleh Allah melalui Nabi dan RasulNya kerana perbuatan ini ditakuti boleh membawa kepada berlakunya syirik tahrif, syirik ta'til atau syirik tabdil. Hadith yang mengkategorikan setiap yang memabukkan sebagai arak sebagaimana yang di dimaksudkan ialah: "Setiap yang memabukkan itu adalah arak dan setiap (yang dikategorikan) arak itu adalah haram". H/R Muslim.
Dalam perkara ini ada yang berkata bahawa rokok itu tidak sama dengan arak. Mereka beralasan bahawa rokok atau tembakau itu adalah dari jenis lain dan arak itu pula dari jenis lain yang tidak sama atau serupa dengan rokok. Memanglah rokok dan arak tidak sama pada ejaan dan rupanya, tetapi hukum dari kesan bahan yang memabukkan yang terkandung di dalam kedua-dua benda ini (rokok dan arak) tidak berbeza di segi syara kerana kedua benda ini tetap mengandungi bahan yang memabukkan dan memberi kesan yang memabukkan kepada pengguna atau penagihnya. Tidak kira sedikit atau banyaknya kandungan yang terdapat atau yang digunakan, yang menjadi perbincangan hukum ialah bendanya yang boleh memabukkan, sama ada dari jenis cecair, pepejal, serbuk atau gas apabila nyata memabukkan sama ada kuantitinya banyak atau sedikit maka hukumnya tetap sama, iaitu haram sebagaimana keterangan dari hadith sahih di atas.
Di hadith yang lain, Nabi Muhammad s.a.w mengkhabarkan bahawa ada di kalangan umatnya yang akan menyalahgunakan benda-benda yang memabukkan dengan menukar nama dan istilahnya untuk menghalalkan penggunaan benda-benda tersebut: "Pasti akan berlaku di kalangan manusia-manusia dari umatku, meneguk (minum/hisap/sedut/suntik) arak kemudian mereka menamakannya dengan nama yang lain". H/R Ahmad dan Abu Daud.
Seseorang yang benar-benar beriman dan ikhlas dalam beragama, tentunya tanpa banyak persoalan atau alasan akan mentaati semua nas-nas al-Quran dan al-hadith yang nyata dan jelas di atas. Orang-orang yang beriman akan berkata dengan suara hati yang ikhlas, melafazkan ikrar dengan perkataan serta akan sentiasa melaksanakan firman Allah yang terkandung di dalam al-Quran : "Kami akan sentiasa dengar dan akan sentiasa taat". Tidaklah mereka mahu mencontohi sikap dan perbuatan Yahudi yang dilaknat dari dahulu sehinggalah sekarang kerana orang-orang Yahudi itu apabila diajukan ayat-ayat Allah kepada mereka maka mereka akan menentang dan berkata : "Kami sentiasa dengar tetapi kami membantah".
Sebagai contoh iman seorang Muslim yang sejati ialah suatu peristiwa yang mengisahkan seorang sahabat yang terus menuangkan gelas sisa-sisa arak yang ada padanya ke tanah tanpa soal dan bicara sebaik sahaja turunnya perintah pengharaman arak. Hanya iman yang mantap dapat mendorong seseorang mukmin sejati dalam mentaati segala perintah dan larangan Allah yang menjanjikan keselamatannya di dunia dan di akhirat.
Kalaulah Nabi Muhammad s.a.w telah menjelaskan melalui hadith-hadith baginda di atas bahawa setiap yang boleh memabukkan apabila dimakan, diminum atau digunakan (tanpa ada sebab-sebab keperluan atau terpaksa), maka ia dihukum sebagai benda haram dan ia dianggap sejenis dengan arak. Penghisapan dadah nikotin yang terdapat di dalam rokok bukanlah sesuatu yang wajib atau terpaksa dilakukan seumpama desakan dalam penggunaan dadah kerana adanya sebab-sebab tertentu seperti desakan semasa menjalani rawatan atau sebagainya. Sebaliknya, penghisapan rokok dimulakan hanya kerana tabiat ingin suka-suka yang akibatnya menjadi suatu ketagihan yang memaksa si penagih melayani kehendak nafsunya. Dalam pada itu, tanpa kesedaran, ia telah membeli penyakit dan menambah masalah, mengundang kematian dan tidak secara langsung ia telah melakukan kezaliman terhadap diri sendiri di samping mengamalkan pembaziran yang amat ditegah oleh syara (haram).
Dadah (bahan yang memabukkan) telah disamakan hukumnya dengan arak oleh Nabi Muhammad s.a.w disebabkan kedua-dua benda ini boleh memberi kesan mabuk dan ketagihan yang serupa kepada penggunanya (penagih arak dan dadah). Melalui kaedah (cara pengharaman) yang diambil dari hadith Nabi di atas, dapatlah kita kategorikan jenis dadah nikotin yang terdapat di dalam rokok sama hukumnya dengan arak dan semua jenis dadah yang lain.
Kesimpulannya, rokok atau tembakau yang sudah terbukti mengandungi dadah nikotin adalah haram pengambilannya kerana nikotin sudah ternyata adalah sejenis dadah yang boleh membawa kesan mabuk atau memabukkan apabila digunakan oleh manusia. Malah dadah ini akan menjadi lebih buruk lagi setelah mengganggu kesihatan seseorang penggunanya sehingga penderitaan akibat penyakit yang berpunca dari rokok tersebut mengakibatkan kematian. Rokok pastinya menambahkan racun (toksin) yang terkumpul di dalam tubuh badan sehingga menyebabkan sel-sel dalam tubuh seseorang itu mengalami kerosakan, mengganggunya daripada berfungsi dengan baik dan membuka kepada serangan kuman dan barah.
Apabila pengambilan rokok yang mengandungi bahan yang memabukkan dianggap haram kerana nyata ia digolongkan sejenis dengan arak (ÎÜóãúÑñ) oleh Nabi Muhammad s.a.w maka di dalam hadith dan al-Quran pula terdapat amaran keras dari Allah dan RasulNya:
"Dari Abu Musa berkata : Bersabda Rasulullah saw : Tiga orang tidak masuk syurga. Penagih arak, orang yang membenarkan sihir dan pemutus silaturrahmi". H/R Ahmad dan ibn Hibban.
"Mereka bertanya kepada engkau tentang arak dan perjudian, katakanlah bahawa pada keduanya itu dosa yang besar". Al Baqarah:219.
"Hai orang-orang yang beriman, bahawasanya arak , judi, (berkorban untuk) berhala dan bertenung itu adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan, sebab itu hendaklah kamu meninggalkannya semuga kamu beroleh kejayaan". Al Maidah:90.
Hadith di atas Nabi Muhammad s.a.w telah mengkhabarkan bahawa penagih arak tidak masuk dan dalam ayat di atas pula, Allah mengkategorikan arak (khamar) sejajar dengan berhala dan bertenung sebagai perbuatan keji (kotor) yang wajib dijauhi oleh akal yang sihat. Perkataan "rijs" ini tidak digunakan dalam al-Quran kecuali terhadap perkara-perkara yang sememangnya kotor dan jelek. Perbuatan yang buruk, kotor, buruk dan jelek ini tidak lain mesti berasal daripada perbuatan syaitan yang sangat gemar membuat kemungkaran sebagaimana amaran Allah selanjutnya yang menekankan bahwa: "Sesungguhnya syaitan termasuk hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran khamar dan judi itu dan menghalangi kamu dari mengingati Allah dan sembahyang. Apakah kamu tidak mahu berhenti?". Al Maidah:91.
Justeru itu Allah menyeru supaya berhenti daripada perbuatan ini dengan ungkapan yang tajam : "Apakah kamu tidak mahu berhenti?"
Seseorang mukmin yang ikhlas tentunya menyahut seruan ini sebagaimana Umar r.a ketika mendengar ayat tersebut telah berkata: "Kami berhenti, wahai Tuhan kami, Kami berhenti, wahai Tuhan kami".
Utsman bin 'Affan r.a juga telah berwasiat tentang benda-benda yang memabukkan yang telah diistilahkan sebagai khamar (닄) "arak". Sebagaimana wasiat beliau: "Jauhkanlah diri kamu dari khamar (benda yang memabukkan), sesungguhnya khamar itu ibu segala kerosakan (kekejian/kejahatan)". Lihat : Tafsir Ibn Kathir Jld.2, M/S. 97.
Ada yang menyangka bahawa rokok walaupun jelas setaraf klasifikasinya dengan arak boleh dijadikan ubat untuk mengurangkan rasa tekanan jiwa, tekanan perasaan, kebosanan dan mengantuk. Sebenarnya rokok tidak pernah dibuktikan sebagai penawar atau dapat dikategorikan sebagi ubat kerana setiap benda haram terutamanya apabila dibuktikan mengandungi bahan memabukkan tidak akan menjadi ubat, tetapi sebaliknya sebagaimana hadith Nabi s.a.w: "Telah berkata Ibn Masoud tentang benda yang memabukkan : Sesungguhnya Allah tidak akan menjadikan ubat bagi kamu pada benda yang Ia telah haramkan kepada kamu". H/R al-Bukhari.
"Telah berkata Waail bin Hujr : Bahawa Tareq bin Suwid pernah bertanya kepada Nabi s.a.w tenang pembuatan arak, maka Nabi menegahnya. Maka baginda bersabda : Penulis membuatnya untuk (tujuan) perubatan. Maka Nabi bersabda : Sesungguhnya arak itu bukan ubat tetapi penyakit". H/R Muslim dan Turmizi. Allohu a’lam.

Imam Syafi'i

Imam Syafi'I

Nama dan Nasab
Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Safi'I dan bertemu nasabnya dengan nabi Muhammad dengan Abdul Manaf
Kelahiran
Lahir pada tahun 150 H di Ghozah dan ibunya membawa beliau ke Mekkah setelah beliau berusia 2 tahun dan dari ibunya tersebut beliau belajar al qur'an
Guru-guru
Diantara guru-guru beliau adalah paman beliau sendiri Muhammad bin Ali kemudian abdul Aziz bin Majisun dan kepada imam Malik beliau belajar Al Muwatho'
Kehidupan ilmiah
Pada usia 10 tahun beliau belajar bahasa dan syair hingga mantab. Kemudian belajar fiqih , hadis dan al qur'an kepada ismail bin qostantin, kemudian menghafal muwatho' dan mengujikannya kepada imam Malik. Imam Muslim bin Kholid mengijinkan beliau berfatwa ketika beliau berusia 10 tahun atau kurang. Menulis dari Muhammad bin Hasan ilmu fiqih. Imam Malik melihat kekuatan dan kecerdasan beliau sehingga memuliakan dan menjadikan Syafi'i sebagai orang dekatnya
Murid-murid
Diantara murid beliau adalah imam Ahmad, Khumaidi, Abu Ubaid, Al Buthi, Abu Staur dan masih banyak yang lain.
Peranan dalam membela sunnah
Beliau memeliki kedudukan tersendiri yang membedakan diantara ahlul hadis yang lain. Beliaulah yang meletakkan kaidah-kaidah riwayat pembelaan terhadap sunnah dan memiliki beberapa pendapat yang berbeda dengan imam Malik dan Abu Hanifah, yaitu bahwa sebuah hadis apabila sahih maka wajib mengamalkannya walaupun tidak dilakukan oleh ahlul madinah (seperti yang disyararatkan oleh imam Malik dan Abu Hanifah). Dengan ini beliau dijuluki nasirussunnah (penolong sunnah) dan tidaklah dapat diingkari oleh setiap yang menulis mustholah hadis dan pembahasan sunnah serta kitab ussul bahwa mereka mengikuti apa yang ditulis oleh safi'i.
Pokok pendapat beliau
Pokok pendapat beliau sebagaimana pendapat imam yang lain adalah beramal dengan kitab dan sunnah serta ijma'. Kelebihan beliau adalah beramal dengan kitab dan sunnah seta ijma' lebih luas dari pada imam Malik dan Abu Hanifah karena beliau menerima hadis ahad
Perkataan ulama' tentang beliau
Para ulama' ahlul hadis dijaman ini apabila berkata maka mereka berkata menggunakan perkataan imam Syafi'i. Imam Ahmad berkata, 'tidaklah ada orang yang menyentuh pena dan tinta kecuali Syafi'i. Dan tidaklah kita mengetahui sesuatu yang global dari tafsir dan nasih mansuh dari hadis kecuali setelah duduk bersama imam Syafi'i."
Ahmad bin hambal pernah berkata pada ishaq bin rokhuyah "kemarilah aku tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang engkau belum pernah melihat yang semisalnya maka dia membawaku kepada imam syafi'i."
Perkataan imam syafi'i
  1. tidaklah saya berdebat dengan seseorang kecuali agar ia tepat , benar dan tertolong dan ia mendaptkan penjagaan serta pengawasan Allah dan tidaklah saya berdebat dengan seseorang kecuali saya tidak perduli apakah Allah akan menjelaskan kebenaran dari mulutju atau mulut dia.
  2. amalan yang paling hebat ialah dermawan dalam kondisi sempit, menjaga diri ketika sendirian dan mengucapkan kalimat yang benar dihadan orang yang berharap dan yang takut
  3. bantulah dalam berkata dengan diam dan mengambil hukum dengan berfikir
  4. barang siapa belajar al qur'an maka ia akan agung dipandangan manusia, barang siapa yang belajar hadis akan kuat hujjahnya , barang siapa yang belajar nahwu maka dia akan dicari, barang siapa yang belajar bahasa arab akan lembut tabiatnya, barang siapa yang belajar ilmu hitung akan banyak fikirannya, barang siapa belajar fiqih akan tinggi keddukannya, barang siapa yang tidak mampu menahan dirinya maka tidak bermanfaat ilmunya dan inti dari itu semua adalah taqwa.
Wafat beliau
Wafat pada tahun 204 H. setelah memenuhi dunia dengan ilmu dan ijtihad beliau dan memenuhi hati-hati manusia dengan cinta pengagungan dan kecondongan paada beliau. 

Why am I becaming Islam 
Oleh: Marhadi Muhayar, Lc., M.A.

Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ، وقال للنبي: (وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ). أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ جَاءَنَا بِالإِسْلاَمِ القَوِيْمِ وَبِالْهُدَي، لِنَكُوْنَ بِهِ مِنَ الأَبْرَارِ السُّعَدَاءِ، وَنَصُوْنُ بِهِ أَنْفُسَنَا مِنَ الشَّقَاءِ وَالرَّدَي.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خاتم الأنبياء والمرسلين، وعلي آله الطيبين، وأصحابه الأخيار أجمعين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.


Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt…
Pada kesempatan yang berbahagia ini, di hari jumat yang sangat cerah dan damai ini, izinkanlah saya berwasiat, baik bagi diri saya sendiri, maupun bagi hadirin sekalian, untuk selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah Swt. Karena hanya dengan bekal iman dan takwa sajalah, kita akan selamat, baik di dunia, maupun di akhirat.

Dalam khutbah Jum’at kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah materi yang berkaitan dengan akidah dan pemahaman kita tentang kebenaran ajaran Islam. Karenanya saya merasa perlu untuk sedikit menyinggung kekeliruan-kekeliruan ajaran agama lain, utamanya ajaran Kristen, karena agama yang satu inilah yang cukup memberikan penetrasi signifikan bagi kualitas beragama umat Islam Indonesia.

Di sini saya ingin mengatakan, dalam memeluk agama Islam ini, sudahkah kita benar-benar meyakini hakikat dan kebenaran risalah Islam? Apakah kita beragama Islam hanya karena orangtua kita beragama Islam? Ataukah karena memang, kita telah menemui kebenaran dan kesucian hanya ada di dalam Islam? Saya hanya ingin berkata, bagaimanakah sekiranya, jika kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang bukan beragama Islam, akankah kita memeluk agama ini? Akankah kita berupaya mencari kebenaran? Ataukah malah sebaliknya?

Inilah barangkali, materi yang ingin saya sampaikan, agar paling tidak, sejak sekarang, keislamanan kita betul-betul tumbuh dari lubuk hati dan keyakinan kita sendiri, bukan karena pengaruh orangtua, keluarga, teman, atau pergaulan dan lingkungan. Sebab, kalau keimanan kita hanya berdasarkan orangtua, teman, pergaulan atau lingkungan, keimanan kita akan mudah rapuh dan luntur, mudah terombang-ambing di saat badai datang menerpa. Ibarat sebuah pohon, kalau akarnya kuat menghunjam ke dasar bumi, dia akan mampu berdiri dengan kokoh, meski badai datang menerpa, meski gempa datang melanda. Karena di saat ini, ancaman keimanan kaum muslimin semakin berat dan bertubi.

Fitnah yang di arahkan kepada Agama kita ada di mana-mana, entah itu berupa cemoohan, penghinaan, bahkan intimidasi sangat sering kita jumpai di negeri kita Indonesia. Setelah Timor-timur atau yang dikenal dengan Timor Leste lepas dari pangkuan Indonesia, Maluku mulai menampakkan riak-riaknya. Dan kasus Ambon maupun Poso, masih berlarut, tak kunjung usai hingga kini. Terkadang, agama yang diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin ini begitu mudahnya dijadikan alat politik, suatu ketika ia dijadikan tumbal dengan label Islam fundamentalis, Islam identik dengan kekerasan, darah, pedang, dan terorisme. Di sisi lain, Ia kerap dijadikan tunggangan politik, hanya untuk meraih dukungan mayoritas.

Cobaan dan fitnah-fitnah tersebut belum lagi selesai, umat ini sudah dihadapakan oleh sulitnya memenuhi kebutuhan hidup, pada saat yang bersamaan, upaya pemurtadan dari kalangan misionaris agama lain begitu gencar dan sistematis dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang mereka tawarkan: uang, makanan, pakaian, obat-obatan maupun pekerjaan.

Dalam kondisi seperti ini, kalaulah bukan karena pertimbangan negeri akhirat, kalaulah bukan karena mahalnya iman, kalaulah bukan karena demi mencapai ridha Allah, niscaya kita akan mudah teromang-ambing dan tergelincir oleh derasnya ujian dan cobaan tadi.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah....
Dikatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling benar dan paling lurus. Dari mana kita dapat mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan paling lurus? Apa dasarnya? Karena semua agama pasti akan mengaku bahwa agamanyalah yang paling benar dan paling lurus ketimbang agama yang lainnya!

Dalam posisi seperti ini, maka rasio atau akal menempati urutan paling atas sebagai parameter yang dapat diterima oleh semua pihak di dalam mengukur kebenaran suatu agama.

Maka berdasarkan akal-lah kita akan berupaya melihat bukti-bukti kebenaran agama Islam dibandingkan dengan agama yang lainnya.

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt....
Diantara bukti kebenaran Islam yang dapat diterima oleh akal adalah sebagai berikut:

Pertama, Islam mempunyai pedoman hidup yang sempurna dan menyeluruh.
Allah Swt berfirman:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (النحل: 89)
“­Telah kami turunkan kepadamu Al-Quran untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk, rahmat maupun kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An Nahl: 89).

Tidak ada satu agama pun di dunia ini, baik Kristen, Yahudi, Sinto, Hindu, Budha, maupun Konghucu yang mengatur seluruh kehidupan manusia sampai kepada hal-hal yang paling kecil dan rumit sekalipun, kecuali Islam. Islam sebagai rahmatan lil’alamin telah memberikan petunjuk dan dan arahan sangat sempurna dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari masalah perorangan dan masyarakat, moril dan materil, ekonomi dan politik, hukum dan budaya, maupun permasalahan nasional dan internasional, sampai kepada masalah yang dianggap ringan dan sepele, semisal tidur, gunting kuku, dan buang hajat Semuanya ada diatur di dalam Islam. Bagaimana dengan agama lain?

Jika kita menyingung agama Kristen, maka sudah dapat kita pastikan, bahwa agama yang satu ini tidak mempunyai hukum syariat seperti agama Islam. Tidak ada dalam sejarah, bahwa umat kristen memiliki produk hukum seperti umat Islam. Bagaimana bisa kaum kristiani mempunyai kesempurnaan syariat dan hukum, kalau kitab injilnya sendiri baru ditulis 270 tahun sepeninggal nabi Isa As. Menggunakan bahasa yunani lagi! bukan bahasa Asli nabi Isa As sebagai pembawa risalahnya. Umat budha, hindu? Apalagi! Dulu di negeri kita, pernah marak dengan masalah undang-undang perkawinan Islam, yang ditolak mentah-mentah oleh rekan-rekan non-Islam. Mengapa mereka menolak, atau tidak mengusulkan undang-undang perkawinan ala agama mereka? Bukan karena mereka tidak mau, tapi lebih karena mereka tidak memiliki undang-undang perkawinan, pidana, maupun perdata dalam agama mereka.

Tetapi sebaliknya, Islam mengatur seluruh kebutuhan manusia, sejak dia lahir sampai dia meningal dunia, bahkan sampai kehidupan setelah dunia ini.

Kedua: Bersatunya Benda dan Rohani
Islam tidak memisahkan antara kebutuhan benda dan rohani. Malah Islam memandang hidup ini sebagai satu kesatuan antara kebutuhan materi maupun spiritual, dan mengajarkan bahwa kebendaan dan kerohanian adalah dua hal yang selalu harus berdampingan. Sehingga Islam tidak menjadi penghalang antara manusia dan kepentingan hidupnya. Islam mengajarkan umatnya untuk menjadikan dunia sebagai sarana menggapai kebahagiaan akhirat dengan jalan takwa.
Bahkan Al-Qur'an mencela orang-orang yang tidak memanfaatkan ni'mat harta sebagai karunia Allah:
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (الأعراف: 32)
“Katakanlah, siapa yang melarang perhiasan Allah yang dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan rizqi yang baik-baik. Katakanlah, itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia ini, terlebih pada hari akhirat nanti. Begitulah Aku menjelaskan ayat-ayat-Ku untuk orang-orang yang mengetahui.” (Al-A'raf: 32)
Dalam agama lain tidak ada keseimbangan dua unsur ini. Sebagaimana kita tau, faham kapitalisme begitu mendewa-dewakan materi, bahkan komunisme melupakan wujud dan keberadaan tuhan sama sekali. Berapa banyak pula agama semisal Budha dan Hindu, yang lari dari kenyataan hidup ini, dengan menjalani hidup kerahiban dan pertapaan di goa-goa. Bahkan ada agama yang mengekang fitrah kemanusiaannya dengan mengharamkan nikah bagi sebagian pemeluknya, bahkan bagi para pendetanya.
Ketiga: Ada keseimbangan antara perorangan dan kemasyarakatan
Islam menjamin hak-hak azasi manusia dan tidak membenarkan siapapun juga untuk merobek-robek atau menguranginya. Al-Qur'an menyatakan:

“Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah dia usahakan.” (An Najm: 39)
Di lain pihak, Islam selalu menanamkan dalam jiwa manusia rasa tanggung jawab sosial, mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan negara, dan mengikutsertakan setiap orang dalam usaha menegakkan kemaslahatan umum.
Al-Qur'an menyatakan:

"Dan dalam harta kekayaan mereka ada bagian hak yang dibutuhkan oleh yang meminta dan miskin." (Adz-Dzariyat: 19)
Nabi bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan, dan dia mengetahuinya.” (Riwayat Al-Bazar)
Keempat, Stabil dan Berkembang
Al-Qur'an dan Sunnah mengandung petunjuk-petunjuk abadi dari Tuhan pencipta sekalian alam, Tuhan yang tidak dibatasi oleh rentang waktu dan dimensi tempat memberi petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan kepentingan perorangan maupun yang bertalian dengan masyarakat, sampai hal-hal yang paling rinci dan sepele dalam kehidupan di dunia ini sebagaimana yang telah kita singgung, apalagi hal-hal besar semacam politik (yang dikenal dalam Islam dengan khilâfah dan Imâmah), masalah keamanan dan kriminalitas (yang dikenal dalam Islam dengan hukum Jinayah), maupun pendidikan yang dikenal Islam dengan ilmu Tarbiyah. Pokok-pokok itu semua telah diajarkan oleh Islam dan ditegaskan kesempurnaannya pada pada saat nabi melaksanakan haji Wada, ketika wukuf di padang Arafah, dengan turunnya firman Allah Swt:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3)
“Pada hari ini, telah kusempurnakan bagi kalian agama ini, telah kucukupkan nikmatku, dan telah kuridhai Islam sebagai agama kalian.”
Salah satu kunci kestabilan dan elastisitas Al-Quran yang kekal dan abadi, sehingga tetap seiring dan sejalan dengan perkembangan zaman ini adalah, dengan tetap terbukannya pintu Ijtihad dan Qiyas dalam masalah-masalah yang belum timbul pada zaman nabi, namun Ijtihad dan Qiyas (analogi) harus tetap berdasarkan dalil dari Al-Quran dan Hadis, tidak boleh menyeleweng daripadanya, karena pijakan dan dasar-dasarnya telah di atur di dalam Al-Quran dan Hadis tersebut.
Dalam agama lain methode atau cara semacam ini, tidak ditemukan sama sekali!
Kelima, Universal dan Kemanusiaan
Firman Allah Swt:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء: 107)
“Tidaklah Aku mengutus engkau, melainkan sebagai rahmat untuk seluruh alam.” (Al-Anbiya 107).
Menurut ajaran Islam, manusia itu semuanya sama, walau berlainan warna kulit, bahasa, keturunan dan kebangsaannya. Nabi Saw bersabda:
Hadis lain:
كلكم من آدم وآدم من تراب، لا فضل لعربي علي أعجمي الا بالتقوي (الجديث)
“Setiap orang dari kamu berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah, tidak ada perbedaan antara yang Arab maupun yang bukan Arab, semuanya sama, kecuali taqwanya”. (Al hadis).
Islam berpandangan universal, global dan International, karena Islam untuk semua kalangan dan bangsa. Sangat berbeda dengan agama lain semisal agama Kristen. Agama kristen hanya diperuntukkan bagi kaum bani Israel. Nabi Isa sendiri yang telah mengatakan demikian, dan ironisnya, mengapa orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya menyebarluaskannya bahkan memaksakannya?
Di dalam Matius pasal 15 ayat ayat 24 disebutkan: "Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya mengobati anaknya, lalu apakah katanya ? Maka jawab Yesus: "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat di antara Bani Israil".
Demikian juga di dalam Matius pasal 1 ayat 21 disebutkan: "Maka Ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia-lah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya". Sekali lagi melepaskan kaumnya. Kata kaum di sini adalah “Bani Israil”, tidak lebih.
Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31 juga disebutkan: "Ia inilah ditinggalkan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan ampunan dosa".
Kalau demikian adanya, orang dapat mengatakan, apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus.
Keenam, mudah, rasional dan praktis
Ajaran Islam begitu mudah, masuk akal dan praktis. Baik Al-Qur'an maupun hadis nabi, memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dan menggunakan akal sehatnya.
“Dan sungguh telah Aku jadikan untuk isi Jahannam para jin dan manusia, yang punya hati tidak digunakan untuk mengerti, punya mata tidak digunakan untuk melihat dan punya telinga tidak digunakan untuk mendengar. Mereka tidak berbeda dengan hewan ternak, bahkan lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A'raf 179).
Konsep agama Islam dalam masalah ketuhanan sangat masuk akal, tidak rumit dan njlimet seperti agama lain. Salah satu contoh agama yang tidak masuk di akal adalah agama yang menyembah bebatuan, patung, binatang dan arwah nenek moyang seperti hindu. Ada juga yang menyembah banyak tuhan seperti budha dan Kristen.

Menurut ajaran Kristen, nabi Isa adalah Tuhan anak. Dan Allah tuhan Bapak, sedangkan malaikat Jibril sebagai Roh Qudus, salah satu tuhan dari yang tiga atau trinitas, satu dalam tiga, tiga dalam satu. Bagaimana bisa dikatakan tuhan itu tunggal kalau dia ada tiga? Kalau sistem ketuhanan serumit itu dan tidak masuk akal, sangat bisa dipastikan ada tuhan yang otoritas atau kesewenangannya terbatas atau dibatasi oleh tuhan lain, masuk akalkah ini?
Karenanya tidak mengherankan kalau ratusan ribu, bahkan jutaan orang-orang barat kini telah memeluk agama Islam dengan kesadaran sendiri dan tanpa paksaan. Di Prancis saat ini, umat Islam sudah berjumlah 7 juta jiwa, dan di Amerika Serikat agama Islam menjadi agama tercepat kedua dalam hal pertumbuhannya.
Belum lagi masalah dosa warisan, bahwa setiap bayi yang lahir dari perut ibunya memiliki dosa warisan dari Nabi Adam dan Hawa karena durhaka kepada Allah Swt dengan memakan buah khuldi, hingga diturunkan ke bumi. Seorang anak yang tidak tahu-menahu, bukan karena perbuatannya, telah ditimpakan dosa?! Berarti kalau anak kecil itu meninggal dunia, maka dia akan masuk neraka, dimanakah keadlilan Tuhan? Sangat kontras dengan Islam, bahwa setiap anak yang baru dilahirkan adalah suci sampai ia mencapai usia akil-balig.
Bernard Shaw berkata: "Saya menghormati agama Muhammad, karena vitalitasnya yang mengagumkan. Agama Muhammad adalah satu-satunya agama yang jelas bagi saya. Saya telah mempelajari kehidupan orang ini, orang yang sangat mengagumkan, diapun sangat jauh dari sifat anti Kristus, dialah semestinya yang mendapat gelar Juru Selamat Kemanusiaan.
Ketujuh, Ajaran-ajarannya Terpelihara dari Perubahan
Ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an tetap atas dasar dan nash-nya yang semula sejak 14 abad yang lalu, tanpa berganti satu hurup pun. sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Swt dalam Al-Quran:
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافطون
“Kamilah yang telah menurunkan Al-Quran dan kamilah yang akan menjaganya”
Hal ini diakui oleh para kritikus non Muslim. Profesor Reynold A. Nicholson dalam bukunya "Literary History of the Arabs" pada halama 413 menyatakan:
"Al-Qur'an adalah suatu dokumen kemanusiaan yang luar biasa, menerangkan setiap phase hubungan Muhammad dengan segala kejadian yang dihadapinya selama hidupnya, sehingga kita mendapat bahan yang unik dan tahan uji keasliannya, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan Islam sejak permulaannya sampai sekarang. Semua itu tidak ada bandingannya dalam agama-agama Buddha atau Kristen, maupun dalam agama-agama lainnya."
Islam adalah agama yang paling sempurna bagi kemanusiaan, dulu, sekarang dan yang akan datang. Segi-segi itulah yang telah menarik beratus-ratus juta ummat manusia ke dalamnya dari semua kalangan. Mereka semua yakin bahwa Islam adalah agama yang hak dan benar, jalan hidup yang lurus yang seharusnya dilalui oleh manusia. Hal itu akan tetap menarik mereka di waktu-waktu yang akan datang, para manusia yang jiwanya bersih dan ikhlas dalam mencari kebenaran.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua
الحمد لله الملك الوهاب، الجبارالتواب، الذي جعل الصلات مفتاحا لكل باب، فالصلاة والسلام علي من نظر الي جماله تعالي بلا سطر ولا حجاب وعلي جميع الآل والأصحاب وكل وارث لهم الي يوم المآب. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نبي بعده. أما بعد.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt...
Kita merasakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, munkarat masih sangat merajalela. Tindak Kriminalitas, aksi pornografi dan pendidikan mesum kian semarak. Baik tabloid, majalah dan CD-CD porno begitu mudahnya didapatkan, para selebritis dan artis yang ada cenderung meniru gaya Inul, bahkan kian menjadi dan semakin parah.

Di sini saya hanya ingin mengatakan, bahwa membina diri, keluarga maupun keturunan kita di jaman ini untuk menjadi manusia-manusia bertauhid dan berbudi luhur tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan usaha, upaya dan kegigihan. Kalaulah kita mempunyai keturunan, marilah kita arahkan mereka untuk menjadi manusia-manusia yang berbudi luhur dan selamat baik di dunia maupun di akhirat, namun bukan hanya dengan menitipkannya di sekolah atau di pengajian, tetapi perlu adanya tindakan pro-aktif dari para orang tua itu sendiri, sebab pengaruh orangtua atau keluarga sangatlah besar dalam membentuk watak dan kepribadian anak. Masa depan anak dan keluarga baik di dunia maupun di akhirat, merupakan tanggungjawab para pimpinan keluarga, karenanya Allah mengatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا (التحريم: 6)
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَارْضَ عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِكَ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَي يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.وَأَقِمِ الصَّلاَةِ! وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (النجم: 39) وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (الذاريات: 19)
 







0 komentar:

About this blog

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Cilegon, Banten, Indonesia
Mafia Gangster of Ortega. I'm killing machine or kill of bill for any bodies to need of my privacy and free payment for the name of love! Please,contact me immediately if you find something wrong in your live.And I will do it to act without regret and disappoint.

Cari Blog Ini